Lebih lanjut, Ari mengatakan, Banyuwangi jempol terbentuk pada 12 Juli 2016 berawal dari pertemuan sekumpulan pemuda Banyuwangi. Komunitas ini merupakan komunitas sosial yang konsen pada pendidikan anak-anak Banyuwangi. Tujuan dibentuknya komunitas ini sebagai ruang kontribusi masyarakat untuk turun tangan dan berperan dalam mencetak anak bangsa yang cerdas dan berakhlak.
“Komunitas ini memiliki banyak kegiatan yang dijalankan oleh relawan sebagai bentuk kecintaan kepada Banyuwangi sebagai tanah keliharn mereka. Sehingga adanya komunitas ini diharapkan kemajuan pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja melainkan tanggung jawab moral kita semua. Sesuai jargon komunitas ini “Bebarengan Mbangun Banyuwangi”,” papar Ari.
JGTS #4 mengambil tema Profesi di SDN 2 Kemiren Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan ini dibuka dengan upacara pembukaan kegiatan JGTS (Jempol Goes To School) oleh perwakilan Polres Banyuwangi. JGTS 4 banyak diminati anak-anak sekolah dasar dan dukungan dari orang tua wali murid serta warga desa. Panitia JGTS 4 ini juga terbentuk dari berbagi mahasiswa-mahasiswa dari Banyuwangi yaitu dari ITS, ITB, IPB, Unpad, Unair, Unesa, Unej, Poltekes Malang, Politeknik Jember, UB, UM, Untag serta UT Banyuwangi. “Kegiatan ini juga menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Radio VIS FM, dan Polres Banyuwangi,” terang Ari.
Sebagai salah satu pengurus JGTS, Ari berharap diadakannya kegiatan ini pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah terpencil dapat membangun semangat, motivasi dan inspirasi siswa dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia serta menciptakan generasi emas berkarakter Indonesia sesaui dengen ideologi bangsa. (ari/sir/humas)
Share It On:
