
www.unesa.ac.id
Surabaya –Komunitas Kaki Langit jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Unesa kembali menggelar pertunjukan teater, Minggu (16/04/2017). Setelah sukses memntaskan ‘Amit-Amit Jabang Bayi’ pada Februari 2016, Komunitas Kaki Langit kembali menggelar pementasan dengan judul ‘Amit-Amit Jabang Bayi #2’ bertemakan ‘Kobongan Kertas’. Bertempat di Gedung Pertunjukan Sawunggaling Unesa Lidah Weta, pementasan kali sukses menyedot 500 penonton.
Yuhzril Ihza selaku ketua Komunitas teater kaki langit menyampaikan rasa bangganya komunitas ini bisa menggelar pementasan lagi setelah sukses ditahun sebelumnya. “Perjuangan yang luar biasa berawal dari lorong-lorong kampus sampai bisa berada di atas panggung sebesar ini,” jelas Yuhzril. Jack Parmin Kajur JBSI juga hadir untuk menyampaikan dukungan kepada mahasiswanya. “Menjadi mahasiswa adalah proses , selamat menjalankan proses tersebut dan selamat menikmati pementasannya,” tutur Jack dalam sambutannya.
Menurut Wahyu Agung selaku sutradara, pementasan ini menggunakan konsep kesenian ludruk yang mulai ditinggalkan oleh kaum muda “Pementasan ini bercerita tentang seorang legenda yang meluangkan waktu semasa hidupnya untuk seni, sedangkan saat tua legenda ini berpikir tentang seni jika ia meninggal apakah ada yang meneruskan jejaknya,” papar Wahyu. Pementasan kali ini diperankan oleh 4 pemain, yakni Yusril sebagai Astomo, Hera sebagai Marni, Alip sebagai Isnandar, dan Ayoko sebagai Dewi Tanduk.
Siska selaku pimpinan produksi menjelaskan persiapan untuk pementasan ini seudah sejak bulan November “Sebenarnya teater ini rencananya dipentaskan pada bulan Maret tanggal 8, tetapi karena banyak anggota yang angkatan 2014 melaksanakan KKN jadi dipentaskan pada 16 April kemarin,” tutup Siska. (Suryo/Mira Carera/EM)
Share It On: